LAPORAN
UJIAN KOMPETENSI
KEJURUAN
PEMBUATAN VCO DAN SABUN
TRANSPARAN
Disusun oleh
Putri Nur Hidayah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
1.1.1
Virgin Coconut Oil
(VCO)
VCO
(Virgin Coconut Oil) sesungguhnya sudah memasyarakat sejak lama di Indonesia.
VCO merupakan minyak kelapa murni yang belum mengalami pencampuran dengan
bahan-bahan lain. Minyak kelapa yang sekarang beredar di pasaran ada yang sudah
mengalami pencampuran dengan minyak lain, seperti minyak kelapa sawit atau
minyak kacang. Indonesia merupakan
penghasil kelapa terbesar setelah Filipina. Hampir semua wilayah pesisir di
Indonesia banyak di tumbuhi oleh kelapa. Hal ini menjadi pemicu bagi para ahli
untuk membuat olahan kelapa yang sangat bermanfaat agar hasil produksi kelapa
tersebut tidak selalu diekspor keluar negeri.
Saat ini, pemanfaatan kelapa
lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa (virgin coconut oil) VCO. Hingga kini minyak
kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan. Para ahli
pun mulai tertarik untuk meneliti kandungan VCO dan kaitannya dengan kesehatan
manusia.
Minyak kelapa
murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), merupakan merupakan
modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah,
berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama
yaitu lebih dari 12 bulan.
1.1.2
Sabun Transparan
Sabun
merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari. Tanpa sabun, mandi terasa
tidak bersih karena sabun berfungsi untuk mengangkat kotoran yang menempel di
tubuh kita. Dewasa ini pemanfaatan sabun sebagai pembersih kulit makin menjadi
trend dan beragam. Keragaman sabun yang dijual secara komersial terlihat pada
jenis, warna, wangi, dan manfaat yang ditawarkan. Berdasarkan jenisnya sabn
dibedakan atas dua macam yaitu abun padat (batangan) dan sabun cair. Sabun
transparan adalah sabun mandi yang berbentuk batangan dengan tampilan
transparan, menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih
berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya. Tampilan sabun transparan yang
menarik mewah dan berkelas.
Sabun
transparan merupakan salah satu produk kosmetik yang sedang trend. Pilihan VCO
sebagai bahan baku sabun transparan didasarkan pada beberapa keunggulannya
termasuk kemampuan antimikroba sehingga baik untuk pemeliharaan kulit atau
perawatan tubuh. Belakangan ini penggunaan VCO lebih diarahkan pada perawatan
kesehatan dan kosmetik sedangkan minyak kelapa biasa untuk produk pangan.
1.2.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui proses pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)
2. Untuk
mengetahui proses pembuatan sabun transparan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
VCO
(Virgin Coconut Oil)
Virgin Coconut oil atau
biasa disingkat dengan VCO adalah minyak murni yang dibuat dari bahan kelpa
segar dengan proses pemanasan atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan
kimia. Proses pembuatan yang tepat akan menghasilkan minyak VCO yang
berkualitas. Digunakan minyak kelapa karena sifatnya yang mudah
tersaponifikasi, mudah larut dalam air, dan mudah menguap.
2.2.
Sabun
Transparan
Sabun
tranparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan
kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun
mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan yang menawan, sabun ini
sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit.
Reaksi
penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi trigliserida
dengan alkali (NaOH dan KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Trigliserida
adalah satu molekul gliserol yang berikatan dengan tiga molekul asam lemak. Reaksi
penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5
(COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 +
3RCOONa
Trigliserida Basa Gliserol Sabun
Reaksi
pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan
gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki
nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali.
Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih nudah larut dan memiliki struktur
sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi
sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam
bentuk ion.
2.3.
Kelapa
(CocosNucifera L)
Kelapa
(Cocos Nucifera L) adalah anggota
tunggal dalam marga cocos dari suku aren-arenan atau arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat
pesisir.
2.4.
Air
Air merupakan sumber daya alam yang melimpah
yaitu sebesar 71% dari seluruh permukaan bumi yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup.
Tabel 2.1. Material Safety Data
Sheet Air
Air
|
|
Nama alternative
|
Aqua, dihidrogen monoksida,
Hidrogen hidroksida |
H2O
|
|
18.0153 g/mol
|
|
0.998 g/cm³ (cariran pada
20 °C)
0.92 g/cm³ (padatan) |
|
100 °C (373.15 K)
(212 °F)
|
|
4184 J/(kg·K) (cairan pada
20 °C
|
2.5.
Asam
Stearat
Asam
Stearat / Stearic Acid merupakan monokarboksilat berantai panjang (C18) yang bersifat jenuh karena tidak
memiliki rangkap diantara atom karbonnya. Asam Stearat dapat berbentuk cairan
atau padatan. Pada proses pembuatan sabun Asam Stearat berfungsi untuk
mengeraskan sabun dan menstabilkan busa. Asam stearat berwarna putih kekuningan
(Hambali dkk,2005).
Tabel
2.2. Material Safety Data Sheet Asam Stearat
C18H36O2
|
|
284.48 g mol−1
|
|
Penampilan
|
padatan putih
|
0.847 g/cm3 at 70 °C
|
|
Titik lebur
|
69.6 °C
|
361 °C.
|
|
3 mg/L (20 °C)
|
|
Indeks bias (nD)
|
1.4299
|
2.6.
Natrium
Hidroksida (NaOH)
NaOH
(Natrium Hydrosida)
Disebut juga kaustik soda atau soda api, merupakan bahan kimia yang harus ada
dalam pembuatan sabun. Merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu
menetralisir asam. NaOH bereaksi dengan minyak membentuk sabun yang disebut
dengan saponifikasi.
Tabel 2.3. Material Safety Data
Sheet
Hidroksida.
NaOH
|
|
39,9971 g/mol
|
|
Penampilan
|
Zat padat putih
|
2,1 g/cm³, padat
|
|
318 °C (591 K)
|
|
1390 °C (1663 K)
|
|
111 g/100 ml (20 °C)
|
|
Kebasaan (pKb)
|
-2,43
|
2.7.
Ethanol
Alkohol atau bisa disebut juga Ethanol
(ethyl alcohol) merupakan senyawa organic dengan rumus kimia C2H5OH.
Ethanol pada proses pembuatan sabun berfungsi sebagai pelarut karena sifatnya
yang mudah larut dalam air dan lemak. Dan untuk membuat sabun transparan
menjadi bening (Hambali dkk,2005).
Tabel 2.4. Material Safety Data
Sheet
Ethanol
C2H5OH
|
|
46,07 g/mol
|
|
Penampilan
|
cairan tak berwarna
|
0,789 – 0,806 g/cm3
|
|
−114,3
|
|
78,40C
|
|
tercampur penuh
|
|
Keasaman (pKa)
|
15,9
|
2.8.
Propilen
Glikol
Propilen glikol adalah pelarut yang digunakan untuk bahan
pewangi yaitu sebagai pengikat bahan alami dan produk kosmetik. Propilen glikol
berupa cairan kental, transparan dan tidak berbau.
Tabel
2.5. Material Safety Data Sheet Glikol
Rumus molekul |
C4H10O2
|
Berat molekul |
90.14
|
Densitas |
0.962 g/cm3
|
Titik didih |
118-118.5°C
|
Titik leleh |
-96.7°C
|
2.9.
Gliserin
Gliserin
berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Pada pembuatan
sabun transparan, gliserin bersama dengan sukrosa dan alcohol berfungsi dalam
pembentukan struktur transparan (Ghaim and Volz, 2005).
Tabel 2.6. Material Safety Data Sheet Gliserin
Rumus Molekul |
C3H8O3 |
Bobot molekul |
92,09382g/mol |
Viskositas pada suhu 20°C |
C92,09382g/mol |
Densitas |
1,261 g/cm³ |
Titik leleh |
180C |
Titik didih |
2900 |
Panas spesifikasi pada suhu 26°C |
0,5795 kal/g |
2.10.
Carbowax
Carbowax
adalah golongan hidrofil yang memiliki BM tinggi bersifat hidrofob yang bagus
untuk melarutkan minyak, dan cocok digunakan sebagai basis hidrofob.
Tabel 2.7.
Material Safety Data Sheet Carbowax
Deskripsi
|
Cairan jernih dengan sedikit berbau |
Berat molekul |
285-315;
|
Rumus molekul |
H-O (-CH2-CH2-O) X-H |
titik beku |
–15 sampai –8 °C
|
Tekanan uap pada suhu 20°C |
0,0003 mmHg |
Densitas uap (udara = 1) |
> 1 |
Berat jenis |
1,127; |
2.10.TEA (Trietilamina)
TEA merupakan dietanolamida yang terbuat
dari minyak kelapa. Dalam formula sediaan komestik, TEA berfungsi sebagai
surfaktan dan penstabil busa. Surfaktan adalah senyawa aktif penurun tegangan
permukaan yang bermanfaat untuk menyatukan fasa minyak dengan fasa cair.
Tabel
2.8. Material Safety Data Sheet TEA
C6H15N
|
|
101.19 g mol−1
|
|
0,726 g/cm3
|
2.11.Lexaine-c
Lexaine-c berfungsi sebagai
surfactant/ pembersih yang bersifat lembut, menghasilkan busa dan menambah
kekentalan, juga untuk anti iritasi. Biasanya
digunakan pada produk shampoo, bath foam, shower gel, sabun, liquid soap,
facial soap, . Busa yang dihasilkan sangat banyak dan Creamy.
2.12.Fixolid
Fungsi
dari fixolid adalah untuk melembapkan kulit dan mengtransparankan sabun.
Tabel 2.9.
Material Safety Data Sheet Fixolid
C17H24N
|
|
Bening
|
|
Berat
Molekul
|
244.37 gr/mol
|
2.13.Gula Pasir
Gula pasir berbentuk Kristal putih. Pada
proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk membantu
terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu
perkembangan kristal pada sabun (Hambali dkk, 2005).
2.14.Pewarna
Pewarna ditmbahkan pada proses pembuatan
sabun untuk menghasilkan produk sabun yang beraneka warna. Bahan pewarna yang
digunakan adalah bahan pewarna untuk komestik grade.
2.15.Pewangi
Pewangi ditambahkan pada proses
pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang
sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan
berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman, dan lain-lain).
2.16.
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1.
Alat
Tabel 3.1. Alat Pembuatan VCO
No
|
Nama
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1
|
Neraca
|
Digital
|
buah
|
2
|
Mesin parut
|
Standar
|
1
buah
|
3
|
Spatula
|
Stainless
steel
|
1
buah
|
4
|
Baskom
|
Standar
|
2
buah
|
5
|
Botol plastik
|
600-1500
ml
|
2
buah
|
6
|
Kain saring
|
Standar
|
1
buah
|
Tabel 3.2. Alat Pembuatan Sabun
Transparan
No
|
Nama
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1
|
Neraca
|
Digital
dan teknis
|
2
buah
|
2
|
Hot plate
|
Standar
|
1
buah
|
3
|
Panci
|
Stainless
steel
|
1
buah
|
4
|
Beaker glass
|
600
ml
250
ml
100
ml
50
ml
|
1
buah
1
buah
2 buah
2
buah
|
5
|
Erlenmeyer
|
100
ml
|
1
buah
|
Thermometer
|
2
buah
|
||
6
|
Kaca arloji
|
Standar
|
2
buah
|
7
|
Pengaduk gelas
|
Standar
|
2
buah
|
8
|
Spatula
|
Stainlees
steel
|
2
buah
|
9
|
Cetakan
|
Standar
|
3
buah
|
Tabel 3.3. Alat Uji Mutu VCO
No
|
Nama
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1
|
Neraca
|
Digital
|
1
buah
|
2
|
Piknometer
|
10
ml
|
1
buah
|
3
|
Pipet tetes
|
Standar
|
1
buah
|
4
|
Buret
|
50
ml
|
1
buah
|
5
|
Statif dan klem
|
Standar
|
1
buah
|
6
|
Labu Erlenmeyer
|
100
ml
|
2
buah
|
7
|
Pipet ukur
|
10
ml
|
1
buah
|
8
|
Erlenmeyer
|
100
ml
|
2
buah
|
Tabel 3.4. Alat Uji Mutu Sabun
Transparan
No
|
Nama
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1
|
Neraca
|
Digital
dan teknis
|
2
buah
|
2
|
Pipet ukur
|
10
ml
|
1
buah
|
3
|
Pengaduk gelas
|
Standar
|
1
buah
|
4
|
Gelas plastik
|
Standar
|
2
buah
|
5
|
pH Universal
|
Standar
|
1
buah
|
3.2.
Bahan
Tabel 3.5. Bahan Pembuatan VCO
No
|
Nama
|
Jumlah
|
1
|
Daging kelapa tua
|
500
gram
|
2
|
Air
|
1000
ml
|
Tabel 3.6. Bahan Pembuatan Sabun Transparan
No
|
Nama
|
Jumlah
|
1
|
VCO
|
21
gram
|
2
|
Asam Stearat
|
9,6
gram
|
3
|
NaOH
|
5
gram
|
4
|
Aquadest
|
10,6
ml
|
5
|
Propilen Glikol
|
11,3
gram
|
6
|
Glyserin
|
2,5
gram
|
7
|
Carbowax
|
1
gram
|
8
|
TEA
|
2
gram
|
9
|
Gula
|
6
gram
|
10
|
Lexaine-c
|
2,6
gram
|
11
|
Fixolid
|
1.3
gram
|
12
|
Alkohol
|
3.3
gram
|
13
|
Pewarna
|
Secukupnya
|
14
|
Pewangi
|
secukupnya
|
Tabel 3.7. Bahan Uji Mutu VCO
No
|
Nama
|
Jumlah
|
1
|
Minyak VCO
|
12
gram
|
2
|
Alkohol 95%
|
40
ml
|
3
|
NaOH 0,1 N
|
50
ml
|
Tabel 3.8. Bahan Uji Mutu Sabun
Transparan
No
|
Nama
|
Jumlah
|
1
|
Sabun transparan
|
1
gram
|
2
|
Air
|
10
ml
|
3.3.
Cara
Kerja Pembuatan VCO
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Kupas
kulit kelapa,kemudian cuci bersih
3. Parut
daging buah kelapa tua dengan mesin parut
4. Timabang
kelapa yang telah diparut
5. Tambahkan
air dengan perbandingan 1:2 , kemudian peras dan saring untuk memperoleh santan
6. Masukkan
santan kedalam botol lalu diamkan ±1 jam
hingga terbentuk kanil dan air (terbentuk 2 lapisan)
7. Pisahkan
kanil dan air yang terbentuk, lapisan kanil dituang kedalam baskom
8. Aduk
kanil dengan kecepatan konstan ±30 menit
9. Kemudian
diamkan kembali sampai terbentuk blondo (terbentuk 3 lapis) ±8-12 jam
10. Ambil
minyak pada bagian atas atau yang berwarna bening kemudian saring dengan pompa
vakum
11. Ukur
volume VCO
12. Lakukan
uji mutu VCO
3.4. Cara Kerja Pembuatan Sabun Transparan
Tahap I
1. VCO
23 ml + Asam Stearat 9,6 gram, panaskan sampai suhu 700 C.
2. (1)
+ NaOH 5 gram + H2O 10,6 gram tunggu hingga suhu turun menjadi 700
C dicampur kedalam.
(1) Kemudian
aduk hingga tercampur rata (sampai berbentuk pasta), kemudian tunggu hingga
suhu menurun.
3. (2)
+ Propilen Glicol 11,3 gram + Gliserin 2,5 gram + Carbowax 1 gram aduk hingga
rata dan panaskan kembali.
4. (3)
+ TEA 2 gram diasuk rata dan panskan sampai mencair.
5. (4)
+ Larutan gula 6 gram aduk rata , kemudian cetak pada Loyang diamkan hingga mengeras.
Tahap II
1. Ambil
produk dari Loyang kemudian oerkecil ukuran agar memudahkan proses selanjutnya.
2. Timbang
produk kemudian panaskan sampai mencair.
3. Tambahkan
Lexaine-c 2,6 gram dan aduk sampai rata.
4. (3)
+ Fixolid 1,3 gram dan aduk rata.
5. (4)
+ Alkohol 3,3 ml + pewangi + pewarna aduk rata.
6. Kemudian
cetak dan tunggu hingga mengeras
3.5. Diagram Alir Proses Pembuatan VCO
3.6. Diagram Alir Pembuatan Sabun Transparan
.3.7 Standar Mutu VCO
Mutu merupakan suatu parameter untuk
menentukan kualitas suatu produk. VCO tentunya juga memiliki standar mutu
sebagai acuan untuk menentukan kualitas. Standar mutu VCO yang digunakan adalah
standar dari APCC (Asian and Pasific Coconut Community). APCC merupakan suatu
organisasi antar pemerintah 15 negara penghasil kelapa dan pengekspor produk
kelapa.
Dalam standar APCC menyebutkan bahwa VCO
harus memiliki kenampakan yang jernih, berbau tidak tebgik, dan tidak memiliki
rasa. Selain parameter organoleptik, adapula parameter oksidasi mengenai kadar
asam lemak bebas dan kadar peroksida. Dalam parameter ini disebutkan bahwa VCO
tidak boleh mengandung lebih dari 0,5% asam lemak bebas dan harus memiliki
kadar peroksida maksimal 3 meq/kg minyak.
Selain dua parameter di atas, komposisi
asam lemak yang merupakan penyusun minyak juga menjadi sebuah parameter
tersendiri. Kandungan asam Laurat yang tinggi menjadi cirri khas dari VCO
dibanding pada minyak lainnya. Pada sebuah penelitian bahwa VCO hasil proses
fermentasi dengan kultur starter Streptococcus thermophylus pada suhu 400C
akan menghasilkan VCO dengan kadar Asam Laurat yang tinggi. (Saiful,M.2009).
3.8.Cara Kerja Uji Standar
Mutu VCO
A.
Penentuan bau dengan
dicium
B.
Penentuan warna dengan
diamati
C.
Penentuan Densitas
Massa
jenis adalah pengukuran setiap satuan volume benda. Pengertian lainnnya adalah
suatu besaran turunan yang diperoleh dengan membagi massa dan volume. Massa
jenis merupakan ciri khas sebuah benda. Zat yang sama akan memiliki massa jenis
yang sama walau volumenya berbeda.
Cara kerja:
1. Menimbang
pikno kosong
2. Masukkan
VCO kedalam pikno dan timbang
3. Catat
angka yang tertera
4. Hitung
densitas dengan rumus
Keterangan :
m = Massa minyak (pikno isi – pikno
kosong)
v = Volume minyak
D.
Penentuan Asam Lemak
Bebas
Asam Lemak Bebas adalah asam alkanoat atau asam karboksilat
berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6)atau
suatu asam yang dibebaskan pada proses hidrolisis lemak oleh enzim. Proses
hidrolisis dikatalis oleh enzim lipase yang juga terdapat dalam buah, tetapi
berada diluar sel yang mengandung minyak. Keunikan dari asam lemak yang terkandung dalam VCO adalah
dapat bersifat sebagai antibakteri, menyehatkan, dapat mengurangi obesitas, dan
dapat tahan lama.
Cara kerja :
1. Timbang
dengan teliti 1 gram VCO dalam gelas Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 20 ml etanol
95% netral dipanaskan ± 5 menit dengan suhu 700C
2. Tambahkan
3 tetes indicator Phenolpthalein dan titrasi dengan larutan NaOH ± 0,1 N
3. Titik
akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap (tidak
diubah kurang dari 15 menit)
4. Lakukan
sebanyak 2 kali
5. Hitung
Asam Lemak Bebas dengan rumus
N = Konsentrasi NaOH (N)
V = Volume rata-rata NaOH yang
terpakai (ml)
W = Berat VCO (gram)
BM = Berat Molekul Asam Laurat
(205)
3.9.Standar Mutu Sabun Transparan
Informasi BB Pascapanen menyatakan bahwa
parameter mutu yang dianalisa adalah kemasaman (pH), karakter kekerasan, kadar
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA), nilai ketengikan, kadar air, dan
bilangan penyabunan.
Mengenai pH, diketahui sabun transparan
komersial memilki pH 9,34. Dalam formulasi sabun transparan, pH terkait jumlah
penggunaan basa yang menentukan jumlah penambahan ethanol yang dapat
ditambahkan sehinga pH tetap tinggi.
Karakter kekerasan sabun transparan
harus cukup baik sebagai indikasi masa pemakaian yang lebih lama. Nilai
kekerasan sabun komersial berada dalam rangkaian 0,967 hingga 6,867 kg/cm2.
Sedangkan mengenai transparansi, sabun akan semakin jernih bila ethanol yang
digunakan semakin murni.
3.10
Cara Kerja Uji Standar Mutu Sabun Transparan
A.Uji
Kelarutan dan Uji pH
1. Timbang sabun sebanyak 1 gram
2. Tambahkan air 10 ml
3. Siapkan Stopwatch
4. Aduk sabun dengan kecepatan konstan hingga
sabun larut
5. Catat waktu yang tertera hingga sabun larut
6. Jika sabun sudah larut
7. Celupkan pH Universal, lihat warna yang
tertera dan cocokkan dengan standar pH
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN
PEMBAHASAN
4.1.Data Percobaan
4.1.1.
Virgin Coconut Oil (VCO)
Tabel 4.1 Hasil
VCO
No
|
Parameter
|
SNI
|
Hasil
Pengujian
|
1
|
Massa yang diperoleh
|
-
|
73
gram
|
2
|
Uji Organoleptik
-Kenampakan
-Bau
|
Jernih
Tidak
tengik
|
Jernih
Tidak
tengik
|
3
|
Densitas
|
0,915-0,920
gr/ml
|
0,95
gr/ml
|
4
|
Asam Lemak Bebas
|
<
0,5%
|
0,36%
|
5
|
Transparansi
|
Transparan
|
Transparan
|
6
|
Rendemen
|
-
|
14,6%
|
4.1.2
Sabun Transparan
Tabel 4.2 Sabun Transparan
No
|
Parameter
|
SNI
|
Hasil
Pengujian
|
1
|
Massa yang diperoleh
|
-
|
64
gram
|
2
|
Bentuk
|
Padat
|
Padat
|
3
|
Aroma
|
Khas
|
Khas
Lavender
|
4
|
Perabaan
|
Kesat
|
Berminyak
|
5
|
Transparansi
|
Transparan
|
Transparan
|
6
|
Kelarutan
|
-
|
13
menit 08 detik
|
7
|
pH
|
8-10
|
9
|
8
|
Rendemen
|
-
|
78,04%
|
4.2.Pembahasan
Dari
praktek yang telah dilakukan mengenai pembuatan VCO dengan bahan baku parutan
kelapa segar 500 gram diperoleh hasil VCO sebanyak 73 ml. VCO tersebut memiliki
Densitas 0,9 gr/ml dan kadar FFA 0,36%
Pada praktikum pembuatan VCO ini
dinyatakan tidak berhasil karena tidak sesuai dengan SNI VCO.
Sementara itu, dalam praktik pembuatan
sabun transparan yang telah dilakukan dengan bahan VCO dengan jumlah bahan baku
sebanyak 82 gram dan diperoleh hasil sabun sebanyak 64 gram.
Sabun
ini memiliki pH 9, karena pH untuk sabun adalah basa yaitu sekitar 8-10.
Rendemen pada sabun yang dihasilkan ini adalah 41,46%, hal ini dikarenakan
banyak sabun yang tersisa pada beaker glass dan batang pengaduk serta masih
banyak terdapat gumpalan putih yang tidak larut sempurna.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Virgin
Coconut Oil atau biasa disingkat VCO adalah minyak murni yang dibuat dari bahan
kelapa segar dengan proses pengadukan. Proses pembuatan yang tepat akan
menghasilkan minyak VCO yang berkualitas, sedangkan standar mutu VCO yang baik
adalah transparan bening, memilki pH <7, densitas 0,915 – 0,920 gr/mL.
Sabun
transparan adalah sabun mandi yang berbentuk batangan dengan tampilan
transparan, menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih
berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya. Sabun tranparan ini dibuat dengan
proses saponifikasi antara minyak dengan NaOH yang kemudian ditambahkan propilen
glokol, gliserin, carbowax dan TEA serta larutan gula serta dengan penambahan
lexaine-c, fixolid dan alcohol besrta pewarna dan pewangi. Standar sabun
transparan yang baik adalah warna transparan tembus pandang, pH 8-9, perabaan
kesat.
5.2. Saran
1. Pengadukan
dilakukan secara continue untuk minyak
2. Teliti
dalam penimbangan bahan
3. Suhu
selalu dijaga 700C agar pada proses saponifikasi tidak berminyak dan
tidak mengeras
4. Pengadukan
dilakukan secara continue agar tidak terjadi pengerasan
5. Penambahan
ethanol sebaiknya dilakukan setelah reaksi saponifikasi sempurna
LAMPIRAN
A.
Virgin
Coconut Oil (VCO)
1.
Perhitungan
Densitas
Pikno kosong
|
11,5
gram
|
Pikno
isi
|
20
gram
|
Massa
VCO
|
9,5
gram
|
Volume
|
10 ml
|
2.
Perhitungan
Asam Lemak Bebas
Percobaan
|
Volume
|
Percobaan
I
|
0,2
ml
|
Percobaan
II
|
0,2
ml
|
Volume Rata-rata
|
3.
Rendemen
Berat Kelapa awal
|
500 gram
|
Minyak
yang diperoleh
|
73
gram
|
B.
Sabun Transparan
1.
Rendemen
Berat bahan baku
|
82 gram
|
Sabun
yang diperoleh
|
34
gram
|
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Praktikum Kuantitatif 2013 – Titrasi Alkalimetri
Buku
Praktikum Produk Kefarmasian (PKK 6) – Sabun Transparan
Erliza
hambali, Ani Suryani, Mira Rifat (2005) Sabun
Transparan Untuk Gift & Kecantikan. Depok : Penebar Swadaya
Nur
Alam Syahh, Andi. 2005. Sang Penakhkuk
Penyakit (VCO + Minyak Buah Merah) Depok : PT.Agromedia Pustaka
Rindengan,
B. 2003. Pengembangan Minyak Kelapa Murni.
Makassar
S.
Kataren (1986) Pengantar Teknologi &
Lemak Pangan.UI Press : Jakarta
Sutarmi,
Rozaline, Hartin (2005) Takhklukan
Penyakit dengan VCO. Penebar Swadaya : Jakarta
Tugas
akhir pembuatan sabun transparan dari VCO
Perpustakaan
uns.ac.id/digilib.uns.ac.id
Terima kasih sudah membaca :)
Semoga Bermanfaat :)
Assalamu'alaikum ka, ka kalau pembuatan vconya pada suhu berapa ya? Terima Kasih
BalasHapusVco dibuat pada suhu kamar.
BalasHapusPemanasan pada suhu 70oC akan merusak struktur kimia rantai karbon.
Minyaknya disebut minyak klentik.
Buat aja secara alami maka akan menghasilkan vco yg grade B, toh akan lebih baik drpd sistem pemanasan.
Untuk grade B sudah bisa koq dipakai untuk pembuatan sabun.
Luar biasa, sangat bermanfaat sekali informasinya mengenai cara pembuatan dan bahan baku Sabun Transparan ADEV Natural. Semoga yang lain juga demikian.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusInformasi tentangSabun transparan yang disajikan di blog ini sungguh sangat luar biasa. Selain bisa dijadikan sebagai tutorial untuk pembuatan Sabun bening juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk mengikuti perkuliahan.
BalasHapusSinggah juga di blog saya untuk sedikit membaca postingan tentang Sabun Transparan Adev Natural yang telah saya tulis di blog saya. Sabun ini di percaya sangat bermanfaat untuk perawatan kulit.